Kontak Kami
Banyak yang bertanya , apakah menggunakan metode penguapan untuk pengobatan ibu hamil itu aman atau tidak .?
Nah disini akan kami beri beberapa pengertian mengenai asma dan ibu hamil 🙂
Asma adalah salah satu penyakit peradangan pada saluran napas yang disebabkan hipersensitifitas terhadap zat/agen tertentu. Pada pengobatan serangan asma/ asma yang sedang kambuh, biasanya diberikan pengobatan dengan uap atau disebut juga nebulizer. Pengobatan asma memang dianjurkan diberikan secara inhalasi/dihirup, dengan berbagai alat atau sediaan seperti nebulizer atau inhaler. Dengan pemberian obat dalam bentuk dihirup, maka partikel obat akan bekerja langsung kedalam saluran napas yang mengalami peradangan. Hal ini akan meminimalisir terjadinya efek samping obat jika obat diberikan dengan diminum atau disuntik, dimana obat akan menyebar keseluruh tubuh dan memberikan efek kebagian tubuh lain menyebabkan kemungkinan terjadinya efek samping. Justru dengan pemberian secara uap/nebulizer atau inhaler dapat meminimalisir kejadian efek samping obat.
Biasanya penyakit asma hanya membutuhkan terapi pada saat serangan saja, yaitu dengan memberikan obat untuk melebarkan sarungan napas yang menyempit akibat respon peradangan. Obat-obat ini disebut golongan relieveratau pereda gejala. Tapi, pada asma yang sangat sering kambuh, atau disebut juga asma persisten dimana persisten ringan kekambuhan > 1x dalam seminggu hingga persisten berat dengan kekambuhan beberapa kali dalam sehari hingga menganggu aktifitas fisik. Pada kondisi ini biasanya dianjurkan untuk mengkonsumsi obat jangka panjang untuk mengontrol serangan asma. Golongan obat ini disebut controller atau pengontrol. Dimana obat bekerja jangka panjang untuk mencegah terjadinya serangan asma. Karena penggunaannya jangka panjang dokter lebih menganjurkan untuk diberikan secara inhalasi atau dihirup untuk mecegah efek samping sistemik/keseluruh tubuh.
Belum ada komentar untuk Nebulizer Untuk Pengobatan Asma Ibu Hamil