Kontak Kami
Saat anak terserang batuk dan pilek yang parah, para Moms langsung mengandalkan nebulizer. Banyak yang percaya dengan sugesti, kalau si kecil menghirup uap obat dari nebulizer, bakal cepat sembuh dari sakitnya.
Batuk adalah suatu respon normal pada anak. Sama halnya saat bersin dan produksi lendir berlebihan. Ternyata Moms, penggunaan nebulizer itu tidak boleh sembarangan dan terlalu sering lho. Bukannya sembuh dari batuk dan pilek, yang ada malah terkena efek sampingnya.
Kalau tidak terjadi serangan asma, biasanya dokter memberikan nasal spray. Nah, saat terjadi serangan asma barulah dokter menyarankan untuk memakai nebulizer.
Kalau anak mengalami batuk tanpa ada penyempitan saluran napas, biasa tidak perlu diuap. Karena ada efek sampingnya yang bisa dialami si kecil saat diuap.
Meskipun mampu melegakan saluran napas, di sisi lain saat anak diuap, organ tubuh lainnya bisa mengganggu. Misalnya terjadi kontraksi pembuluh darah, gangguan organ jantung, hingga tekanan mata bertambah.
“Karena pembuluh darah kontraksi atau menyempit, jadi gampang deg-degan gelisah, juga tekanan bola mata meningkat,” ungkapnya.
Efek samping tersebut bisa muncul karena kandungan obat yang dipakai ke dalam nebulizer. Misalnya adalah obat salbutamol, merupakan golongan beta agonis fungsinya untuk melebarkan pembuluh darah yang sedang bengkak.
Ada juga obat dengan kandungan ipratitoprium bromida, masuk golongan obat-obatan antikolinergik. Obat tersebut diklaim dapat meningkatkan denyut jantung, tensi dan sakit kepala.
Penanganan batuk yang tepat yakni menggunakan obat lain, seperti yang mengandung mukolitik. Fungsinya yakni untuk mengencerkan dahak yang susah dikeluarkan.
Bagikan informasi tentang Waspada ! Resiko Buruk Anak Sering di Uap dengan Nebulizer kepada teman atau kerabat Anda.
Belum ada komentar untuk Waspada ! Resiko Buruk Anak Sering di Uap dengan Nebulizer