Kontak Kami
Asma merupakan peradangan kronis yang umum terjadi pada saluran nafas yang ditandai dengan gejala yang bervariasi dan berulang, penyumbatan saluran napas yang bersifat reversibel, dan spasme bronkus. Gejala umum meliputi mengi, batuk, dada terasa berat, dan sesak nafas. Asma pada awalnya diperkirakan disebabkan oleh kombinasi faktor genetika dan lingkungan. Diagnosis biasanya didasarkan atas pola gejala, respons terhadap terapi pada kurun waktu tertentu, dan spirometri.
Untuk mengetahui apakah seorang pasien menderita penyakit asma, maka dokter perlu melakukan sejumlah tes. Namun sebelum tes dilakukan, dokter biasanya akan mengajukan pertanyaan pada pasien mengenai gejala apa saja yang dirasakan, waktu kemunculan gejala tersebut, dan riwayat kesehatan pasien serta keluarganya.
Jika seluruh keterangan yang diberikan pada pasien mengarah pada penyakit asma, maka selanjutnya dokter bisa melakukan tes untuk memperkuat diagnosis, misalnya:
Jika seseorang terdiagnosis mengidap asma saat kanak-kanak, gejalanya mungkin bisa menghilang ketika dia remaja dan muncul kembali saat usianya lebih dewasa. Namun gejala asma yang tergolong menengah atau berat di masa kenak-kanak, akan cenderung tetap ada walau bisa juga muncul kembali. Kendati begitu, asma bisa muncul di usia berapa pun dan tidak selalu berawal dari masa kanak-kanak.
Ada dua tujuan dalam pengobatan penyakit asma, yaitu meredakan gejala dan mencegah gejala kambuh. Untuk mendukung tujuan tersebut, diperlukan rencana pengobatan dari dokter yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Rencana pengobatan meliputi cara mengenali dan menangani gejala yang memburuk, serta obat-obatan apa yang harus digunakan.
Penting bagi pasien untuk mengenali hal-hal yang dapat memicu asma mereka agar dapat menghindarinya. Jika gejala asma muncul, obat yang umum direkomendasikan adalah inhaler pereda.
Bilamana terjadi serangan asma dengan gejala yang terus memburuk (secara perlahan-lahan atau cepat) meskipun sudah ditangani dengan inhaler atau obat-obatan lainnya, maka penderita harus segera mendapatkan penanganan di rumah sakit. Meski jarang terjadi, serangan asma bisa saja membahayakan nyawa. Bagi penderita asma kronis, peradangan pada saluran napas yang sudah berlangsung lama dan berulang-ulang bisa menyebabkan penyempitan permanen.
Jika Anda kebetulan mengidap asma atau hidup dengan asma sejak lama, jangan cemas dengan kondisi ini karena asma merupakan penyakit yang masih dapat dikendalikan asalkan Anda:
Jika penggunaan inhaler pereda asma reaksi cepat makin meningkat, segera konsultasikan kepada dokter agar rencana penanganan asma Anda disesuaikan kembali. Selain itu, disarankan untuk melakukan vaksinasi influenza dan pneumonia secara teratur untuk mencegah memburuknya penyakit asma yang disebabkan kedua penyakit tersebut.
Memakan makanan yang tinggi nutrisi juga tak kalah penting untuk perawatan asma dan menjaga sistem imun Anda tetap bekerja dengan baik.
Penting pula untuk mengikuti rencana perawatan asma Anda dan jalani pengobatan Anda seperti yang dianjurkan, cobalah menambah beberapa makanan dan suplemen pada makanan Anda yang dapat membantu mengobati asma.
Berikut adalah 5 langkah mudah yang bisa memberi Anda manfaat kesehatan.
1. Konsumsi banyak buah dan sayuran
Buah segar dan sayuran memiliki anti-peradangan yang dapat membantu mengurangi pembengkakan dan peradangan di paru-paru. Makanan ini juga dapat membantu mengontrol berat badan agar tetap sehat sehingga asma menjadi terkontrol.
2. Gunakan suplemen minyak ikan untuk kesehatan paru-paru
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di The Chest Journal mengungkap bahwa beberapa orang dengan asma yang biasanya kambuh karena olahraga, diminta menambahkan asam lemak omega-3 ke menu makanan mereka. Hasilnya, ini mengurangi penyumbatan pada saluran pernapasan, dan mereka dapat mengurangi pengobatan asma mereka. Penemuan ini penting karena ini berarti minyak ikan dapat membantu merawat asma dan dapat menjadi strategi untuk mengurangi risiko efek samping dari pengobatan asma.
3. Makan satu apel sehari
Manfaat ini berasal dari antioksidan yang terkandung dalam kulit apel (terutama pada apel merah) dan memenuhi kebutuhan antihistamin alami dan efek peradangan yang dapat membantu mengontrol alergi dan asma. Penelitian di the American Journal of Respiratory Critical Care Medicine menemukan bahwa partisipan yang memakan apel dua kali dalam seminggu dapat memiliki risiko 3 kali lebih rendah dalam mengalami serangan asma.
4. Perbanyak susu, telur, dan ikan agar lebih banyak vitamin D
Orang dengan asma yang lebih serius biasanya kekurangan vitamin D, jadi memilih makanan yang tinggi vitamin D benar-benar diperlukan. Cara mudah lainnya untuk meningkatkan kandungan vitamin D Anda adalah dengan menghabiskan beberapa menit untuk berjemur di bawah sinar matahari tanpa menggunakan krim pelindung matahari (pastikan jangan berjemur terlalu lama dan usahakan di pagi hari saat matahari belum terlalu terik).
5. Jangan takut makan pedas
Vitamin C yang terkandung dalam lada cabai merah memiliki antioksidan yang dapat memerangi peradangan. Memakan makanan pedas berguna untuk menghilangkan lendir yang disebabkan alergi dan asma pada pernapasan.
Tapi, jika Anda tak kuat makan pedas, jangan dipaksakan. Masih banyak sumber vitamin C lainnya yang bisa Anda konsumsi, misalnya:
Jika Anda tidak mendapatkan cukup vitamin C dari makanan, konsumsilah suplemen vitamin C. Beberapa peneliti percaya bahwa ini dapat menjaga aliran udara berjalan lancar dan mungkin membantu meminimalisasi sesak napas, tetapi penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk memastikan manfaat ini.
Semoga Bermanfaat 🙂
El
Link Produk Terkait :
Belum ada komentar untuk Mengenal Lebih Dalam Penyakit Asma